Salut Cilacap; Melayani Semua, Melayani Milenial
Jauh sebelum mendirikan Salut Cilacap, Kamto M.Pd, sudah mendirikan lembaga kursus LKP Kamilia. Pada 2010, ia pun menjadi tutor pendas Universitas Terbuka (UT) di PDK Cipari. Dari sinilah lelaki kelahiran Cilacap 11 Maret 1973 ini mengenal UT lebih dekat. Ia kemudian mendirikan Pokjar di tempat kursus yang ia dirikan.
Kepala Sekolah SMPN I Cilacap ini, setelah
berkonsultasi dengan UPBJJ Purwokerto, kemudian untuk meningkatkan kualitas
layanan kepada mahasiswa, ia mendirikan Salut Cilacap yang MoUnya
ditandatangani pada 27 Desember 2018.
“Ketika itu mahasiswa kami untuk 2017.1 jumlahnya
sekitar 70-an orang. Tantangannya cukup berat karena harus mengubah mind-set masyarakat Cilacap yang
mengidentikkan bahwa mahasiswa UT itu ya PGSD dan PAUD, sementara kami
mengambil segmen non-pendas. Akhirnya, lambat laun citra itu berubah,” tutur
Kamto.
Saat ini, Salut Cilacap berkembang lumayan pesat.
Untuk 2018.1 jumlah mahasiswanya sekitar 200-an orang. Kini, jumlah mahasiswa
UT di Salut Cilacap mencapai 450 mahasiswa. Salut Cilacap, sekarang sedang
membangun dua lokal tambahan untuk tutorial online, selain menggunakan ruangan
di SMPN 5 Cilacap untuk TTM. “Tiga staf kami bisa melayani sampai pukul 21.00,
karena karakteristik mahasiswa UT di Cilacap adalah pekerja, ya harus melayani
sampai malam,” katanya kemudian.
Saat verifikasi lapangan pendirian Salut Cilacap di lokasi TTM SMPN 5 Cilacap |
Selain melakukan sosprom, Salut Cilacap pun melakukan pemasangan iklan di sejumlah radio. Sektor promosi ini menjadi penting, menurut Kamto, untuk mendorong akselerasi kemajuan Salut Cilacap. Di antara yang dilakukannya adalah menjalin kerja sama dengan Bank BRI dengan menjadi agen BRI Link. “Semua klien atau nasabah kita lakukan promosi agar menjadi mahasiswa UT,” katanya tertawa.
Bagi Kamto, tantangan memajukan Salut ada pada faktor marketing mencakup pemasaran sekaligus
komunikasi. Untuk itu, karena diserahi tanggung jawab untuk memberikan sejumlah
bea siswa Bidikmisi dan CSR, maka mereka yang menerima diminta untuk melakukan
sosprom di sekolah tempat mereka berasal sebelum menjadi mahasiswa UT.
Pada 2019.2 jumlah penerima bea siswa sebanyak 34 mahasiswa
dan pada 2020.2 sebanyak 24 mahasiswa. “Mereka kami minta untuk ikut membangun
Cilacap, dengan mengajak masyarakat menjadi mahasiswa UT diharapkan kelak
tingkat pendidikan masyarakat Cilacap akan meningkat pula. Cara ini cukup
efektif,” ujarnya.
Nah, agar lebih kekinian, selain sudah membuat channel youtube dan akun Instagram, Salut Cilacap juga akan membuat Podcast Salut Cilacap. “Kebetulan dua hari lalu, hari Minggu, telah diputuskan melalui rapat untuk membuat podcast yang nantinya dibuat secara tematik, nara sumbernya bisa ganti-ganti, juga yang mewawancarai,” kata Kamto.
Bagian dari melayani milenial? “Bisa dibilang begitu,
sekarang mahasiswa UT di sini juga sudah membuat video-video kegiatan mereka sendiri,”
tutur Kamto. (Krisman Purwoko)
Alhamdulillaah
BalasHapusLuarbiasaa...
Sukses
Mantap buat SALUT Cilacap...tetap semangat dan tambah motivasi teman2 SALUT...🙏🙏
BalasHapus